Kamis, 20 April 2017

Tingkat 5

Jadi ceritanya gue baru ngeh kalau bulan depan Maba UI 2017 bakal masuk kampus buat daftar ulang. Artinya, gue resmi jadi mahasiswa tingkat 5. Level 5 men. Kalo ini game mario bross kayaknya ini di aer nih areanya.

Sebenernya benih-benih baper udah muncul, baper tiap liat temen foto bareng proposal skripsinya, baper ngeliat temen sidang, baper sekedar ditanya "Lo udah sampe mana?"

Cuma akhirnya gue balik lagi ke landasan-landasan yang melatarbelakangi gue perpanjang satu semster. Juga selalu berdoa semoga langkah ini langkah yang baik dan penuh berkah.

Well, siapa pun yang baca ini. Santai aja kalau mau nanya gue udah sampe mana skripsinya, gue gak se insecure itu. Malah seneng jadi terpacu. Mohon bantuannya ya.

jadi..... udah sampe mana, Mam?

Sabtu, 01 April 2017

PPSDMS - Rumah Kepemimpinan : 2 Tahun Bersama

Tulisan ini cuma sebagai refleksi sih, tepat di tanggal ini dua tahun yang lalu (1 April 2015) gue mindahin barang ke asrama PPSDMS untuk pertama kalinya. FYI, gue merupakan peserta Pergantian Antar Waktu yang pertama di angkatan 7.

Satu dan lain kondisi gue merasa iri sih gue gak merasakan 8 bulan pembinaan awal kaya angkatan 7 yang lain. Ya walau seiring berjalannya waktu gue berhasil ngikutin ritme mereka yang gak biasa: atmosfir prestatif yang tinggi, gak mau diem, bacaan yang banyak, serta kehilangan mereka akan orang-orang yang keluar dan gue gantikan, ya waktu itu adalah masa yang cukup gak nyaman.

Beberapa bulan di asrama membuat gue menjadi Imam yang berbeda, Imam yang lebih bentrok sama kedisiplinan, Imam yang sering terpaksa bohongin diri sendiri buat sekedar keliatan keren depan orang, ya semacam itulah. Semuanya betul-betul gak biasa, asrama ini membuat gue nyaman dan tidak nyaman di waktu bersamaan.

Kenal lah gue dengan ustadz Musholi yang gue kagumi, cara dia berpikir dan mendoktrin isi kepala gue buat lebih aware sama keadaan ummat, yang selalu doa di tempat umum "Ya Allah berilah petunjuk pada kaum-kaum ini," tiap gue gak bisa jawab atau bahkan gak ngerti sama apa yang ustadz omongin. Haha.

Lain hal lagi, gue cukup merasakan betapa kerennya anak-anak di luar dan kacrutnya mereka di asrama. Betapa individualisnya mereka, serta betapa bodohnya gue sama mereka sampai lulus pembinaan. Kadang kebegoan-kebegoan kaya gitu bikin gue kangen, bahwa dengan cara yang gak gue sukai, kami bisa berkembang seperti ini.

Kemudian berubahlah perlahan-lahan PPSDMS jadi Rumah Kepemimpinan, ganti nama ganti semangat. Bahwa kami hidup dengan kurikulum yang lebih matang. Sampai akhir pembinaan dibuka tuh pendaftaran supervisor.

Gue gak mau daftar nih awalnya, ya cuma senggolan-senggolan anak asrama berhasil lah mempengaruhi gue buat akhirnya daftar.

Sekarang sudah genap 2 tahun, terus kemana langkah gue selanjutnya? Kita liat nanti ya.