Sabtu, 21 Maret 2020

Pesan Yang Tak Jadi Aku Kirimkan Langsung ke Whatsapp-mu sebab Aku Bingung Apa yang Harus Aku Perbuat dalam Keadaan yang Tak Bisa Aku Kendalikan Serta Sepertinya Sepenuhnya Aku yang Salah dan Layak Mendapatkan Ini Semua

Sayang, hari ini badanku capek banget, mataku mengantuk, tapi otakku gak mau ngizinin aku tidur.

Pengen banget aku cerita ke kamu kalau tadi mataku kelilipan, kesemprot disinfektan, perih banget asli. Tapi aku gak nangis tuh. Hehe.

Terus buru-buru aku pulang selepas maghrib, sebab pintamu sore tadi, tak lupa ku nyalain live location ke kamu. Eh error, hehe, gak lucu sih karena akhirnya malah hal itu yang memicu pertengkaran kita malam ini.

Sayang, punggungku pegel banget, dingin pula. Biasanya di motor ada kamu kan ngelingkarin tangan sambil mainin lemak di perutku. Tadi aku tadi harus berhenti-berhenti benerin tas di balik jas hujan. Sendirian loh.

Kamu capek ya pasti, ngejalani hidup yang tambah berat akhir-akhir ini. Aku gak mau bebanin kamu dengan pertengkaran, aku gak mau nambah-nambahi pusing kamu dengan nuntut kamu ngerti aku.

Tapi kok ya sakit ya, kalau sadar aku udah bodoh banget nyia-nyiain kamu. Gak berhasil ngejaga kamu. Menaruhmu di tempat yang membuatmu kesakitan. Kamu bilang, biar Tuhan aja yang balas, ketakutanku langsung nambah loh tiba-tiba. Nangis aku ternyata sebegitu sakitnya kamu atas segala yang telah berlalu.

Sekarang setiap aku mau mendekat, kamu berteriak. Aku jadi bingung, apa aku bisa nenangin atau malah bikin trauma tau. Apa meluk kamu keputusan yang bijak? Karena tiap aku mencoba mendekat kamu kaya meringis sakit, aku gak tega.

Sayang, apa ya maksud Tuhan?

Minggu, 08 Maret 2020

Pukul Satu Siang

Semoga kita dilindungi dari perasaan-perasaan yang belum terselesaikan,
dosa-dosa yang belum dimaafkan,
juga ambisi-ambisi yang menggerogoti hati.

Semoga selalu luas samudera jiwa kita,
untuk menerima kepahitan perilaku manusia,
untuk memahami bahwa banyak yang di luar kendali diri,
serta mampu memahami bahwa selalu ada alasan dari setiap kejadian.

Semoga, dengan harap yang paling dalam
kita bisa menghargai sepenuh hati apa yang telah datang
tanpa membandingkannya dengan apa yang telah hilang.