Sabtu, 13 April 2024

Pohon Kesepian yang Tumbuh Tanpa Disadari

Perjalanan menerima diri itu telah menumbuhkan pohon rindang bernama kesepian. Selama bertahun-tahun mengutuk diri, menolak diri, juga mencari hidayah sendiri tanpa berani bertanya pada siapapun sebab takutnya seorang anak laki-laki itu begitu besar hingga membuat dirinya kecil.

Tangannya telah merusak banyak hati dan hidup manusia. "Tuhan mengapa kau taruh aku di jalan ini?" Ia lepaskan tetes-tetes air mata berjatuhan di sujud-sujud yang menyakitkan.

Namun kegelapan juga anugerah dari Tuhan, ia pahami itu, ia terima, hingga kesadaran tersebut begitu dalam hingga kebenciannya pada diri sendiri telah tiada.

Ya Allah, terima kasih atas segala gelap-terang, sepi-ramai, dan hingar bingar yang tak pernah terdengar karena letaknya di dalam kepala. Aku menyayangi-Mu dan segala jalan yang Kau beri dahulu juga yang ada di hadapanku.

Senin, 13 November 2023

Kita Tidak Sepenuhnya Baik

Mungkin kita menganggap bahwa kita sudah mati-matian tidak jadi makhluk jahat

Tapi sadarkah...

Bahwa untuk melanjutkan hidup, kita harus membuat makhluk hidup lain mati.

Hanya dengan membunuh, manusia bisa makan.

Hanya dengan memiskinkan orang lain, manusia bisa kaya.

Hanya dengan perang, ambisi, dan konflik, ilmu pengetahuan bisa berkembang.


Tangan kita adalah tangan-tangan penuh darah yang kita butuhkan untuk membuat badan-badan kita tetap ada dan bekerja.


Namun untuk bahagia, apakah manusia harus membuat yang lain sedih?

Tidak tahu, kita bicarakan nanti, ya.

Minggu, 08 Oktober 2023

Kita Selalu Punya "Sherina" di Diri Kita

Gua abis nonton Petualangan Sherina 2 hari ini. Buat nostalgia, pasti. Cuma ada hal lain yang gak pernah kena ekspektasi gua sebelumnya.

Tanpa gua sadari, di film awalnya Petualangan Sherina udah nanemin nilai 'kalau kita bener, ngapain takuuuut' di pilihan-pilihan hidup gua. (Ini dialog ada pas Sherina mau berhadapan sama Sadam).

Petualangan Sherina adalah film pertama yang gua tonton di bioskop, bareng keluarga, sambil ngumpetin kacang (jangan ditiru) buat cemilan. Umur gua 5 atau 6 tahun. Saat itu Sherina berhasil buat gua jatuh cinta sama 'bahasa seni' dan membuat gua tumbuh besar bersamanya. 

SMP gua jadi kontingen sekolah buat lomba story telling tingkat kota, juga 15 besar menulis puisi soal hujan (ini puisi pertama gua dan it was literally ngediskripsiin hujan 😭). SMA gua ikut teater dan pentas di sana-sini. Kuliah teater juga, tapi bentuk 'bahasa seni' gua mulai merambah ke event kreatif dan video.

Jujur masuk dunia pekerjaan sebenernya ya... sama aja. Gua di marketing, gak jauh beda sama apa yang gua lakukan bertahun-tahun, TAPI-

Tapi rasanya kayak
Apa ya...
Gua kehilangan 'Sherina' di diri gua, kaya entah kemana gua lupa kalau itu ada.

Di berbagai ranah pekerjaan, gua yakin banget kita yang udah bukan bocah ini sering berhadapan dengan kondisi yang bikin kita takut ambil jalan yang sesuai kata hati atau setipis jadi apatis sama keadaan. Harganya apa? Ya, harganya diri kita sendiri. Kita 'hilang'.

Petualangan Sherina 2 [WARNING SPOILER!!!] nyeritain soal Sherina yang udah jadi wartawan kondang bertemu lagi dengan Sadam yang bekerja di tempat perlindungan orangutan. Mereka berhadapan dengan konflik pencurian orangutan. Selama petualangannya banyak kunci-kunci yang nge-recall film pertamanya dulu.

Selain seru, film ini secara sengaja numbuhin lagi 'Sherina' di diri gua. Gua rasa emang selalu baik nonton film, denger lagu, nonton teater, dan lain-lain.

Segitu aja, ayo kita hadapi lagi hidup ini!


====
Funfact tambahan: sampe sekarang gua bisa hafal semua lines dialog Petualangan Sherina awowkowwmwkok.

Jumat, 03 Februari 2023

Gak Harus Ngerasain Semua Hal

Pola harus segera dihentikan dan tidak dibiarkan. Meski ia menempel pada gen di setiap sel-sel tubuhmu yang hidup.

Jika kau ingin ketenangan, maka ada hal yang harus kau korbankan.

Dan tidak semua kesenangan harus kita rasakan. Beberapa cukup untuk disimpan dalam pikiran.

Meski sampai mati penasaran di kepala tidak terobati, kan tidak semua jalan harus kita lewati.