Selasa, 27 November 2018

Diam yang Didiamkan [LHS]

Kamu tahu jelas bahwa dianggap tidak ada tak pernah menjadi sesuatu hal yang menyenangkan. Kita kembali menjadi insan-insan canggung, bedanya ya sebelumnya kita 'tidak' mengenal satu sama lain menjadi 'pernah' mengenal satu sama lain.

Kita kikuk berdua di dalam lift. Aku selalu berharap kalau pun perbincangan harus terjadi, biar kamu saja yang mulai.

"Sholat?" sialan aku tidak bisa mengendalikan mulutku.

"Iya," jawabmu datar.

Hening.

"Sholat?" tanyamu yang sedikit mengagetkanku dan akhirnya-aku-ditanya.

"Makan."

Hening.

Ting. Pintu lift terbuka di lantai dasar lalu membubarkan keberduaan kita menjadi kita yang seorang-seorang.

***

Jelas saat kita sama-sama membuka diri, kita menyadari bahwa esok pagi hubungan kita tak akan jadi sama. Meski pun kau menolak dan berkata tidak akan terjadi apa-apa, sel kecil di kepala kita secara tidak sadar akan membangun tembok yang memisahkan keinginan dan kenyataan, menumpuk bata dan batu satu persatu lalu membuat kita tak mau bicara kata perkata.

Kita sama-sama ingin namun ditolak logika. Kita sama-sama meminta tolong-kamu-saja-yang-mulai-bicara. Namun saat salah satu dari kita berani mengintip dari tembok yang kadung tinggi, yang satunya tidak siap membuka diri.

"Udah makan?" pertanyaanmu yang ku rasa menyimpan ajakan.

"Sudah."

Baiklah kali ini kita tidak berhasil.

"Makan yuk!" ajakku memberanikan diri.

"Mau tidur," jawabmu canggung.

Rupanya kita hanya sama-sama takut ditolak oleh yang lainnya, sama-sama ingin namun tak bisa berbuat banyak. Rasa khawatir terlanjur menyelimuti hati sehingga langkah demi langkah kita sama-sama menjauh agar tidak disakiti, tepatnya oleh diri sendiri.

Kita takut berharap, juga terlalu bodoh karena terlalu banyak menimbang membuat kita sulit terlelap.


===========================

Sejak kuliah saya menemukan rasa nyaman dalam menulis cerita pendek mengenai kehidupan remaja yang rumit padahal sederhana. Semua fiktif (atau tidak namun tetap dilebih-lebihkan). Kebanyakan berasal dari khayalan, sebagian dari kisah teman dan gebetannya, atau mungkin dari kisah sendiri.

Beberapa akan direncanakan dikirim ke blog ini. Sesi "Love Hate Story" ini akan di-tag sesuai istilahnya, juga diberi kode [LHS] setiap judulnya.

Jadi para pecinta cerita cinta, selamat menikmati.