Menerjang
badai dan bara...
Kamu tahu, kawan?
Dahulu aku pernah merasakan pahitnya dunia
Mengangis sendiri, menatap senja, merenung, menepi,
mengenang, membanyangkan
Maju
bahu membahu...
Kau pernah merasa terikat seperti ini, kawan?
Bisa lepaskan namun memang tak mau
Karena selalu ada rangkulan tangan yang selalu siap
dari sahabat terbaikmu
Tak
kenal lelah, pantang menyerah, jadilah nomor satu!
Kadang rasa bosan hadir
Sering semesta memaksaku untuk tertidur
Namun kalian datang memberi kekuatan pada tiap detak
yang ada
FKM
takkan terhenti, FKM sampai mati...
Dahulu aku ragu pada tempat ini
Akankah aku terus ada, atau perlus saja?
Namun, kalian sediakan jamuan tawa dan rasa nyaman
FKM
takkan terhenti, FKM selalu di hati...
Atmosfir ini terlalu indah untuk dinikmati sendiri
Oleh sebab itu kita berbagi, benarkan, kawan?
Tak
kenal lelah, pantang menyerah...
Karena aku percaya, ini bukan tempat yang salah
Ini bukan rumah yang salah
Hadapi
lawanmu sampai mati...
Untuk itulah aku selalu senang kain ungu itu terikat
pada lengan
Dan untuk itulah aku selalu ingin berikan yang
terbaik untukmu, kawan
Mimpi besarku, sebuah harapan sederhana
Tetaplah berangkulan, tetaplah menjaga satu sama lain,
tetaplah tertawa meski semesta memaksa kita untuk berhenti
Dan tetaplah memberi kebermanfaatan, sampai jantung
ini berhenti dalam degupan yang tak percuma.
Go
FKM, Go Go FKM
dari saya
Muhammad Imam Nawawi Syuja'i
Tidak ada komentar:
Posting Komentar