Senin, 11 Januari 2016

Matilah beraktivitas, wahai saudara-saudaraku yang hatinya tulus!


Alhamdulillahirabbil’alamiin,
Selamat datang, saudara
Di suatu tempat yang kini kita bisa lantang bersuara.

Tapi berhati-hatilah… karena dengan begitu suara kita dapat terdengar lebih banyak manusia,
Tapi juga berbahagialah, karena suara kita akan menjadi senjata terkuat kita dalam bentuk doa.

Ucapkanlah syukur kepada Allah, bukan, bukan karena pencapaianmu.
Tapi bersyukurlah karena langkahmu masih diletakkan di atas jalan ini.
Mungkin dahulu rasanya mudah,
Mari mulai dari awal…
Pohon yang rendah tidak mendapat angin yang keras kan?
Semakin tinggi pohon itu, maka semakin kencang pula anginnya. Pun posisimu, makin tinggi ia, makin akan ada ‘angin’ yang lebih besar yang akan membuatmu jatuh.

Kau kuat
Tidak
Kau tidak kuat,
Bersujudlah dalam shalat malammu nanti, karena hari ini sebuah beban berat sedang diletakkan di pundakmu.
Temui Allah dalam shalatmu, kita bukan orang yang sempurna.
Tapi Dia yang menguatkan kita, dalam sujudmu kau akan menangis… mempertanyakan kenapa dirimu.
Tapi sejatinya Allah telah memilihmu, Allah telah meletakkan amanah langit di pundakmu.

Teringat suatu kalimat:
Sampaikanlah dakwah, agar saudaramu merasa memiliki dan dimiliki. Jangan tinggalkan yang di belakangmu, tunggulah dengan kesabaran dan keikhlasan. –Hasan Al Banna-
Karena begitulah sejatinya dakwah, aka nada banyak ketidakidealan yang akan kita jumpai.
Sulit? Berat?
Ya
Bersykurlah karena kau dipilhNya berada di jalan ini.
Karena cintaNya ia letakkan amanah langit padamu.
Karena sayangNya padamu, ia berikan alas an kuat agar kau mendekat padaNya, Allah merindukanmu.

Jalan ini adalah jalan yang membuat Adam kelelahan, Nuh mengeluh, Ibrahim dilampar ke dalam api. Jalan ini adalah jalan saat Ismail dibentangkan untuk disembelih, dijualnya Yusuf, digergajinya Zakaria, Ayub menderita penyakit, Daud menangis, dan Isa berjalan sendirian.
Jalan ini adalah jalan Rasulullah mendapat berbagai lemparan dan kesakitan.
Tangis, tawa… akan mewarnai perjalanan kita.
Kokohkanlah…
Saling mengokohkan karena kita tidak sekuat itu jika sendiri.
berjalan sendirian memang akan lebih cepat, tapi berjalan bersama akan lebih jauh.

Sembilan belas orang,
Ini bukan tentang 100% semangat yang dibagi 19.
TAPI INI 100% YANG DIKALI 19.
Bismillahirrahmanirrahim, mari kita sertakan Allah dalam langkah kita, duhai saudara.

Ttd.
Muhammad Imam Nawawi Syujai

Saudaramu kini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar