Lagi-lagi harus menelan pil pahit tapi bikin sehat. Entah ini pil ke berapa dan jenis macam apa lagi. Lagi pula cara ngedapetinnya juga sampe nyeri-nyeri jadi sayang aja kalau gak ditelen hahaha
Pil yang harus ditelan sekarang adalah: Kita satu-satunya orang yang bertanggung jawab atas ketenangan batin kita sendiri.
Betul, bukan orang lain, bukan pasangan kita, bukan sahabat kita, bukan pula keluarga kita. Pada dasarnya yang pasang ekspektasi ke mereka kan kita sendiri. Apapun yang mereka lakukan, bagaimanapun mereka merespon harapan kita, kendali ketenangan batin tetap ada di kita.
Sadarilah bahwa kita tidak akan pernah menemukan ketenangan jika terus mencoba mengendalikan hal di luar lingkar kendali.
Perilaku orang lain ada di luar lingkar kendali.
Persepsi orang lain ada di luar lingkar kendali.
Kondisi lingkungan ada di luar lingkar kendali.
Keputusan orang lain yang berhubungan dengan kita ada di luar lingkar kendali.
Apa yang ada di dalam lingkar kendali kita adalah harapan, bagaimana kita merespon, reaksi kita atas perilaku orang lain, apa yang ingin kita pikirkan, siapa saja orang yang berhak berinteraksi dengan kita, orang jenis apa yang patut kita seriusi, dan masih banyak lagi.
Semakin kita kuat mengendalikan segala hal yang ada di dalam lingkar kendali, serta mencoba berdamai serta merespon secara bijak apa yang ada di luar lingkar kendali, ketenangan batin akan kita dapatkan.
Tentu tidak mudah untuk menelan konsep ini. Perlu muntah berkali-kali. Perlu kepahitan lagi dan lagi. Namun semakin kita terbiasa, maka semakin bisa memudar noda-noda dalam batin yang selama ini mengganggu di ruang dada.
Selamat terbiasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar