Lagi-lagi ku katakan
hai manis yang teteskan hati
kau murungkan?
matamu bicara
menanti dan menannti sisinya
sisinya yang kau tunggu di sisimu
delima memang indah pandangnya
namun haruskah kau tak rasakan?
lagi-lagi topeng ini
hmm... topeng yang ku pakai
untuk tutupi hati... hati...
topeng itu
kapan kau lihat sisi lain topeng?
kepedihan dan rasa sakit
nyeri rasa pahit dalamnya luka
yang telah kau goreskan
haha, anggap kaulah delima
lempar secara lembut di hati
namun semakin cepat dan sakit
membekas malah...
sudah ku bilang tunggu
rasakan... karna bukan ucapan yang mengikat
hatimu akan buat ikatnya
biar pecah barang sebelah
sudahlah.. tunggu
bukan mauku kan?
hati-hati bukan jadi hati
hati-hati manis....
hai manis yang teteskan hati
kau murungkan?
matamu bicara
menanti dan menannti sisinya
sisinya yang kau tunggu di sisimu
delima memang indah pandangnya
namun haruskah kau tak rasakan?
lagi-lagi topeng ini
hmm... topeng yang ku pakai
untuk tutupi hati... hati...
topeng itu
kapan kau lihat sisi lain topeng?
kepedihan dan rasa sakit
nyeri rasa pahit dalamnya luka
yang telah kau goreskan
haha, anggap kaulah delima
lempar secara lembut di hati
namun semakin cepat dan sakit
membekas malah...
sudah ku bilang tunggu
rasakan... karna bukan ucapan yang mengikat
hatimu akan buat ikatnya
biar pecah barang sebelah
sudahlah.. tunggu
bukan mauku kan?
hati-hati bukan jadi hati
hati-hati manis....
puisi apa ini -_-
BalasHapus